Tentang penulis
- dein blues
- pontianak - batam, Kalimantan Barat, Indonesia
- aq berasal dari keluarga yang sederhana,,hidup penuh dengan perjuangan dan aq adalah orang yang selalu ingin menggapai mimpi mimpi ku,,, bagi ku hidup adalah sebuah anugerah yang tak patut untuk disia - siakan,karena tak ada 1 pun manusia di dunia ini yang dilahirkan untuk menyia- nyiakan hidupnya,, karena aq juga yakin kerja keras dan doa akan mengubah semua yang kita inginkAN menjadi kenyataan asalakan jangan ada kata menyerah dalam hidup ini...
Jumat, 26 Desember 2008
Aku dan aku
aq tak tahu dan sungguh tak tahu siapa aq ini..
untuk mengenal diriku saja aq tak bisa,,,
aq tak tau apa yang harus aq lakukan
aq tak tahu apa yang mendasari aq hidup di dunia ini,,
aq hanya bisa bersyukur telah di berikan kesempatan untuk dimerasakan indahnya dunia ini,,,
aq tahu inis semua hanya sementara dan tak kan pernah kekal dan abadi...
disisa sisa umurku aq hanya ingin hidup dengan tenang dan mati pun dengan tenang,,
aq tak ingin semua orang benci kepadaku hanya karena aku anak siapa,aq adek siapa,dan masa lalu ku,,,,
izinkan lah aq untuk embuktikan kepada mereka semua TUHAN,,,,,,,,,,,,,,
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
1 komentar:
saya iri dengan Bos...umur 19 tahun sudah mempertanyakan jati diri. Saya agak terlambat karena baru mencari jati diri pada umur 22 tahun, atau dua tahun sebelum mendapat pekerjaan. tempat pavorit saya merenung dan menulis adalah di Pelabuhan TPI, Jeruju.
Saat itu saya sedang menyusun skripsi. Karena mencari jati diri, saya terpaksa meninggalkan kuliah. Kemudian bergumul dengan berbagai organisasi di kampus dan luar kampus. Saya juga mendalami agama islam karena saya yakin pasti ada jawaban dari semua pertanyaan di kepala saya. Bahkan, saya nekat naik kapal laut ke Tasikmalaya, Jawa Barat. Sebuah tempat yang tidak pernah saya kunjungi meski hanya berjarak 4 jam dari rumah saya di Bekasi.
maka jadilah, saya meninggalkan bangku kuliah selama empat tahun. Padahal, saya tinggal menyusun skripsi, bahkan terolong yang tercepat seangkatan saya. Tapi iming-iming cumlaude di depan mata saya tepis karena jati diri adalah kunci bagi saya untuk mengarungi kehidupan selanjutnya.
Untuk urusan yang satu ini, keterlibatan orang-orang pintar sangat membantu. bahkan, jika kita mencarinya sendiri, atau salah memilih teman diskusi, bisa-bisa berjalan ke arah yang keliru dan menyesatkan.
akhirnya...selamat berjuang saudaraku..
Posting Komentar