Selasa, 18 September 2012

i'm Come back

Hemmmmm, uda lama sekali jari ini tidak menari, hari ini mulai nulis lagi, ada banyak kisah - kisah indah yang seharusnya aq bagikan, biar kan jemari ini bekerja dan membagi sedikit cerita kehidupan tentang anak manusia,,,, di mulai dari mana, yang jelasa saat ini aku sedang dalam kondisi ANDILAU (antara dilema dan galau) hahahaha, jujur dink tapi aku menikmati semua ini, aq memutuskan yang terbesar di dalam kehidupan ku, untuk memulai sebuah cinta pada 7 bulan lalu, semuanya berjalan dengan indah, walaupun kami tau ada tembok besar yang akan kami hadapi nantinya,, ALLAH ngak akan diam kok melihat umatnya seperti ini, hehe,, TUHAN ngak akan bawa kita sejauh ini kalau dia hanya untuk Menyakiti kita, itu , kata - kata itu yang membuat aku jadi kuat saat ini, walaupun aku sudah tau., akhirnya akan seperti apa, Tak ada satu orang tua pun yang rela melihat anaknya pindah agama, aku mencoba untuk bijak dan tak pernah memaksanya, Aq tak ingin ada keterpaksaan masalah dia dan TUhannya,, jujur, kita memang belum sejauh mana, tapi TUHAN akan membawa kita sejauh itu,,, Biarkan Hidayah dan mukjizat yang turun, walaupun aku memang sedikit egois, karena aku sebagai seorang lelaki,,, tapi aq tetap tak akan pernah sedikit pun memaksanya,,, dan aq tak akan pernah menggadaikan keyakinan aku untuk sebuah cinta,,,, Hati ini terikat jelas,, sangat jelas sekali,, kalau aku mencintai dan menyayanginya,,, blues love love

Sabtu, 16 April 2011

Life in LIfe

ketika berbicara soal mimpi kita akan berbicara soal kehidupan ketika kita bicara soal kematian kita akan biara soal neraka dan surga.
dunia adalah tempat persinggahan seorang hamba untuk memulai sebuah cerita dari panggung yang benar benar kosong, dan kita di tuntut untuk memberikan warna di panggung itu, putih, tetap tak ternoda kah, atau mewujudkan sebuah skenario yang benar - benar indah, itu semua tergantung dari kita yang menjadi sutradara kehidupan kita sendiri.
Semuanya akan tetap berjalan meski kita sudah ingin berhenti sekalipun untuk cerita atau adegan itu, aku bosan, aku malas , aku lemah atau aku tak mempunyai tujuan pun bukanlah sebuah alasan untuk kau menghentikan itu.
Selama jantungmu masih berdetak, dan nafas masih bisa untuk kau hirup semuanya akan masih tetap berjalan...

Senin, 14 Maret 2011

Pena diatas kehidupan

Bab 1 Aku

Berdiri dan berani bermimpi menggambarkan sosok seorang lelaki kecil yang terlahir dari keluarga yang penuh canda, senyum dan berusaha untuk selalu menertawai hidup. aku seorang lelaki berumur 20 tahun.
Seorang lelaki biasa yang berasal dari sebuah kota yang lumayan besar di ibukota di Kalimantan, mungkin ini sebuah kisah hidup, sebuah cerita dari sebuah kehidupan seorang anak yang penuh dengan perjuangan, mimpi dan kenakalan karena kebebasan pencarian jati diri. Aku lahir pada tanggal 22 september 20 tahun silam, seorang lelaki yang tak pernah diam dan tak pernah bisa menghargai orang lain akan keegoisannya.
Ketika pertama kali aku lahir di dunia ini aku sudah melihat dan merasakan perjuangan untuk melihat cahaya terang akan dunia, dunia yang tak semua orang bisa menikmatinya, satu kata yang aku kenal ketika tangisan ku pertama kali terpecah di dunia ini. Perjuangan, perjuangan akan hidupku oleh ibuku yang melahirkan aku.
Sehingga aku tak pernah bisa melupakan kata itu. Saat aku berumur 5 tahun banyak sekali kenakalan dan keegoisanku terhadap dunia, hidupku dan orang - orang di sekitarku, ketika itu aku memang tak begitu paham akan dunia, aku masih memandang kalau dunia ini adalah kesenangan, dunia ini adalah tempat untuk aku bermain dan dunia ini adalah sahabatku.
Perjalanan itu begitu singkat, begitu panjang sehingga aku tak pernah tau kalau aku sudah beranjak dewasa dan banyak sekali kenakalan - kenakalan yang sering aku lakukan dan tak pernah terlalu berpikir panjang untuk melakukan sesuatu, karena aku masih memandang sebuah kehidupan itu adalah kesenangan dan kebebasan untuk aku melakukan apapun.
Ketika aku masuk ke masa - masa tersulit dalam hidupku yaitu masa dimana aku harus menemukan jati diri dan tujuan hidupku di dunia ini, banyak orang yang bilang aku beruntung, karena aku cepat sadar akan mencari jati diri, tujuan hidupku dan mencari penyebab kenapa aku di lahirkan dan kemudian di matikan lagi.
Aku sadar ketika aku masih menggenakan putih abu abu sebagai pakaian yang harus selalu aku pakai di setengah perjalanan hari - hariku.
Kata mereka aku ini calon orang hebat, orang sukses dan orang yang akan bahagia. Tapi itu hanya kata mereka,
Aku terlahir dari keluarga yang sederhana yang dari kecil aku sudah mesti ngelihat betapa sulitnya ibu dan ayahku berjuang untuk menghidupkan aku dan kakak - kakakku di dunia ini.

Aku orang yang tak ingin melihat orang orang aku cintai bersedih
Aku adalah seorang lelaki yang punya sejuta mimpi
Aku adalah orang yang selalu ingin mempunyai sejuta kesempatan dalam hidupku
Dan aku adalah penghibur bagi diriku sendiri.
Aku memang di kenal sebagai anak yang selalu ceria.
Karena aku selalu berusaha untuk menertawai hidup ini.
Mencoba menjadi manusia yang tak pernah memasukan kata kata penyesalan dalam kamus hidupnya.

Karena aku percaya kalau hidup itu sudah ada jalannya, sudah di atur olehnya, tinggal aku menjalaninya seperti apa.
Di usiaku saat ini aku sudah berani untuk mengambil keputusan untuk diriku sendiri, berusaha tak mendengar orang orang disampingku dan sekitarku. Karena bagiku indah atau suramnya hidupku ini hanya aku lah yang mengetahuinya.
Setiap pagi aku selalu menulis apa yang aku inginkan hari ini menulis apa yang aku capai kemaren, aku selalu menjadikan Pena itu sebagai fungsi untuk menggambarkan hari hariku sebagai bukti akan sebuah kenangan indah di dalam hidup ini, aku selalu berjalan di lorong - lorong gelap, tak tau arah dan tujuan untuk melangkah, banyak sekali yang harus aku kerjakan dan aku pikirkan, tapi aku tak pernah ingin berhenti dan menetapkan satu tapak langkah ini dengan hanya memiliki satu tujuan, aku selalu mempunyai seribu mimpi yang ingin aku capai, meskipun aku tahu tak semua mimpi itu masuk akal.

”Tapi itu lah aku”
Orang yang tak pernah takut untuk bermimpi,,,
Karena bagiku anak sepertiku kalau tak punya mimpi dan harapan lebih baik aku tak usah hidup di dunia, buku karangan andrea hirata Sang Pemimpi sangatlah menginspirasiku, untuk memulai berani berangan - angan akan sesuatu yang tak pasti untuk ukuran anak sepertiku dan memulai semuanya dengan langkah kecil yang aku punya. Kelihatannya ini semua memang lucu tapi, ya inilah aku, yang tak pernah percaya kalau orang bilang banyak hal yang tidak mungkin di dunia ini.
Begitu tamat dari SMA begitu putih abu - abu tidak aku pakai lagi dalam setengah hari dalam perjalanan hidupku, aku mulai mengenal dunia yang sesungguhnya dimana aku mengerti akan hidup, belajar untuk bertahan hidup, belajar mencari sesuap nasi dan belajar berjuang untuk diriku sendiri, Tamat SMA aku mutusin untuk langsung mencari kerja meskipun hasrat di dalam hati ingin sekali melanjutkan pendidikanku namun karena faktor ekonomi akhirnya aku mengalah kali ini.

Aku bekerja disala satu pusat perbelanjaan sebagai sala satu pramuniaga, belajar ramah dan mencoba menahan rasa bosan melihat orang - orang yang bingung untuk menghabiskan uangnya dengan belanja di tempatku.
ingin rasanya keluar begitu tahu kerja seperti itu, namun aku bertahan, karena aku telah terikat kontrak tiga bulan. Tiga bulan itu aku lalui dengan sangat ketidakpuasan bagi diriku, aku di tuntut untuk menjadi orang lain bukan menjadi diriku sendiri. Berpakaian rapi, wajah dan penampilan harus selalu terurus dan kelihatan selalu ceria!! bukan aku banget dech, tapi semuanya aku jalani dengan ikhlas.

Ngomongin ikhlas nah ini sebuah kata yang ringan banget tapi tidak mudah buat dilakuin, ikhlas menjadi orang lain, ikhlas dalam hal apa pun itu memang tak mudah, aku salut dengan kata yang satu ini.
Tiga bulan berlalu akhirnya masa – masa itu aku lewati, setelah dari itu hampir lebih dari delapan bulan aku hidup tidak tentu dan hanya menjadi benalu dalam keluargaku. Kerjaan aku hanya bermain bola setiap hari, masuk ke satu team dan team yang lain, alhamdulilah Allah memberikan ku bakat di bidang yang satu ini, delapan bulan aku main diteam, ya,,walaupun ngak hebat - hebat benar tapi aku dapat masuk di satu team Futsal yang bisa menghidupkan diriku saat itu, penghasilan tak tentu namun tak membuatku bosan karena aku bekerja sesuai dengan kesenangan atau hobi ku. Seiring berjalan waktu alhamdulilah beberapa piala aku dapat dari team itu, menjadi juara di beberapa turnamen dan sempat di rekomendasikan ke sala satu team daerah, walaupun hanya rokemendasi tapi aku sudah bangga minta ampun.
Selepas setahun putih abu - abu aku lepaskan akhirnya mimpi-mimpiku mulai tumbuh, mimpi awalku saat itu untuk mendapatkan pekerjaan yang layak dan menjadi sarjana, alhamdulilah aku di berikan jalan oleh Allah SWT aku mengikuti test SNMPTN di salah satu universitas negeri di kotaku, walaupun saat itu aku tak tahu biaya darimana nantinya aku dapat kalau seandainya aku lulus atau diterima di universitas itu.
Aku hanya bermodalkan nekat dengan biaya yang aku dapat dari teman, aku mencoba untuk memberanikan diri untuk mendaftarkan diri sebagai calon mahasiswa.
Hari test itu pun tiba bermodalkan barang pinjaman ( pensil ,penghapus dll) aku mengikuti tes itu. Dua hari aku mengikuti tes itu dan selesai aku mengikuti test itu aku berusaha untuk mencari uang karena aku pikir kalau seandainya aku di terima nanti aku pasti memerlukan biaya yang begitu banyak.

Saat itu aku hanya bisa mencari dengan aku selalu menyisihkan uang dari bermain bola, uang yang aku dapat aku simpan untuk biaya aku masuk kuliah nantinya, walaupun aku tahu itu tak cukup tapi paling tidak aku punya pegangan, Hari itu pun tiba dimana hari pengumuman tes masuk kuliah telah di umumkan,
Ada dua media yang di gunakan yaitu media cetak pada pagi hari dan media online pada jam dua belas malam pada hari yang sama. Karena aku orang yang ngak sabaran akhirnya aku mutusin untuk melihatnya melalui media online tepat jam dua belas malam aku pergi ke sala satu warnet di dekat tempat tinggalku dan setelah aku memasukan nomor test muncul lah kata kata seperti ini, Maaf anda tidak lulus untuk menjadi calon mahasiswa … Rasa kesal, marah dan benci terhadap diri sendiri pun tak dapat aku hindari, akhirnya hanya beberapa menit aku diwarnet aku memutuskan untuk pulang kerumah sampai di rumah pun aku masih gelisah, perasaan kesal seolah - olah sudah mengalir di dalam tubuhku, keesokan paginya aku pun pergi untuk mencari sala satu koran kota untuk mencoba mengharapkan sebuah mukjizat berharap kalau hasil yang tadi malam itu kesalahan teknis, tapi tenyata aku harus bisa menerima kenyataan kalau namaku tidak ada di antara nama - nama calon mahasiswa yang lulus, ya aku mulai terpuruk saat itu seolah olah mimpiku untuk menjadi sarjana telah sirna, tapi bukan dein kalau dia menyerah pada hari itu juga.

Demi menghilangkan dan melupakan hari itu aku berusaha semakin giat untuk berlatih bola, ya aku pikir mungkin Allah akan memberikanku kesempatan di tahun depan. Beberapa turnamen aku lalui dan hingga akhirnya ajakan seorang saudara menghampiriku untuk pergi jauh merantau ke kampung orang tanpa pikir panjang aku langsung menganggukan kepala kepadanya, karena aku mikir masih lama juga tes kuliahku di sini dan aku bisa mencari uang disana untuk biaya kuliah ku nanti, dengan berbekal seadaanya aku berangkat pada hari itu. hari dan hari aku lewati dikapal dalam perjalanan menuju tempat pelarianku, disanalah bagiku tempat merenung yang paling asik dimana bintang yang bertaburan di langit dan gemercik air akan lajunya kapal yang aku dengar, disanalah aku mulai bertanya kepada diriku sendiri sebenarnya apa yang ingin aku capai. Apa yang ingin aku raih dan apa yang harus aku banggakan dari kehidupanku, mencoba mencari semua jawaban itu adalah sebuah pencarian yang tak singkat bagiku, hingga pagi pun tiba tak terasa tiga hari sudah aku berada di kapal dan menempuh perjalanan yang panjang akhirnya aku sampai di kota itu, sebuah kota kecil yang memiliki penduduk yang tak begitu banyak dibanding dengan kotaku, sebuah kota yang masih alami yang belum tersentuh oleh kenakalan tangan manusia.
Aku berpikir aku mampu menemukan jati diriku di sini, tapi aku salah!! disana sama saja seperti ketika aku di kotaku. Hari - hariku masih di isi dengan kegiatan bolaku, seakan kegiatan itu tak pernah bisa menghilang dari kehidupanku, ya aku hanya bisa bilang mungkin ini sudah takdir.

Delapan bulan aku di kota itu banyak sekali pelajaran hidup yang aku dapat berjuang mencari jati diri, sebuah pelajaran hidup yang tak mungkin aku lupakan, ketika aku harus menahan lapar dan haus karena kehabisan uang ketika itu, saat itu aku sebenarnya bisa saja untuk tinggal di rumah keluargaku tapi aku tak memilih tinggal disana, karena aku lebih memilih mencari kost dari pada aku harus merepotkan keluargaku, saat terberat yang pernah aku alami adalah ketika aku tak memegang sepeser uang pun dan aku hanya mengharapkan makan siang dari tempat ku bekerja dikota itu. Aku membantu keluargaku dalam menjalankan sebuah perusahaan kecil biasa dan aku hanya menjadi seorang pengikut seseorang untuk dia bekerja boleh di bilang aku sebagai assiten tukang sablon baju, karena aku berjuang mencari uang untuk biaya kuliahku dan berjuang untuk dapat membuat orang tuaku tesenyum ketika aku pulang nanti, aku tak pernah malu untuk melakukan apa pun asalkan itu halal untukku, walaupun saat itu gajiku sebenarnya sangatlah tidak sesuai untukku hidup di kota itu dimana separuh dari gajiku saja harus aku sisihkan untuk aku membayar kost, dan separuhnya lagi aku gunakan untuk keperluanku di sana, dan aku pun berjuang keras untuk bisa menyisihkan sedikit uang gajiku, setelah aku mutusin untuk pulang dan mencoba mengikuti tes kuliah lagi di kotaku, banyak sekali halang rintangan yang aku temui di sini salah satunya uang dan uang. Aku berasal dari keluarga yang sederhana banget sehingga aku tak bisa berharap lebih dari orang tuaku dan semua keinginanku atau mimpiku harus kutanggung dan berjuang sendiri untuk mendapatkannya.
Alhamdulilah aku masih mempunyai uang untuk ku mendaftar kuliah yang aku dapat dari hasil keringatku selama aku bekerja di kota itu, walaupun aku juga nga tau lagi kalau seandainya aku di terima dari mana aku mendapatkan uang untuk membayar daftar ulangnya, modal nekat saja yang ada dalam otakku, bagiku Allah itu adil kok. Dia Selalu memberikan apa yang Aku butuhkan walaupun tak semua keinginan ku bisa aku capai!!! Nah hari tes itu tiba, kali ini aku sudah memakai peralatan testku sendiri tidak pinjam lagi dari temanku (pensil, penghapus dll) agak berbeda dibanding tahun kemaren tahun ini senyumku agak lebar mungkin karena sudah memakai peralatan sendiri kali ya.

Dua minggu hasil pengumuman testnya akan diumumkan, balik kedalam kesehari – harianku lagi, bola lah yang bisa aku kerjain di kota ku sendiri kali ini, dengan team yang baru kali ini banyak sekali mimpi terlahir team ini ya mungkin karena bawaan management team yang sudah mulai jelas dan jadwal latihan yang rutin dan dengan pelatih yang tak kalah hebat pula, disini aku bertemu dengan seorang sosok Ayah atau Bapak yang menurutku bisa mengerti kami semua, yang lebih mementingkan masa depan kami di bandingkan bola kami dan tak pernah pelit juga dengan uangnya.
Aku menceritakan semua kisah hidupku kepadanya ya mungkin aku percaya denganya, dan Alhamdulilah aku berpikir mungkin ia bisa membiayai Kuliah ku jika aku lulus test nanti, hari pengumuman test itu tiba, seperti biasa melalui dua media lagi tapi kali ini aku lebih agak dewasa aku tidak mau terburu - buru menyesal atau mengetahuinya, aku mutusin untuk menunggu media cetak yang terbit pagi di banding media online di tengah malam, aku mencoba tenang dan berharap besok pagi berita senang yang aku dapat.
Tiba lah di pagi itu, begitu bangun tidur aku langsung mencuci muka dan pergi ke sala satu lampu merah dekat rumahku untuk pergi mencari pedagang koran yang selalu mangkal di lampu merah itu untuk menjajakan korannya di pagi hari.
Begitu sampai disana aku tidak langsung membuka koran itu tapi aku bawa pulang dulu korannya, berbekal genggaman koran yang berisi tentang masa depanku atau nasibku selanjutnya, aku pulang dan setiba aku di rumah aku membuka koran tersebut dan Al-hasil sebuah berita mengecewakan lagi yang aku dapat, tidak adannya namaku di antara nama - nama calon mahasiswa yang lulus memberitahukan aku bahwa akau kembali gagal dalam tes masuk kuliah tahun ini, kekecewaan yang kedua kalinya aku rasakan.
Saat itu aku kosong bingung dan tak tau harus sampai kapan aku seperti ini, tangisan pun tak dapat aku bendung. Seorang lelaki yang menangis dan meneskan air mata karena cita - cita dan mimpinya tak dapat ia raih untuk yang ke dua kalinya.
Selepas dari hari terberat dalam hidupku itu kini aku lebih memlilih untuk mendekat diri padaNya mencoba bertanya kepadanya apa salahku, kenapa begitu besar ujian yang engkau berikan kepadaku, hari hariku ku isi dengan rutinitas seperti biasanya, bola dan tetap menjadi benalu dalam keluargaku walaupun sesekali aku berusaha untuk mencoba memasukan beberapa lamaran ke beberapa perusahaan namun hasilnya tetap saja nihil.
Aku menjalani hariku lebih realitis lebih percaya akan kuasanya kalau hidup Ini sudah di atur olehnya, aku lebih senang menyendiri selalu memandang nasibku kenapa aku seperti ini, rasa iri hati pun kadang tak dapat aku pungkiri di saat aku melihat teman temanku dapat kuliah dan di biayai oleh orang tuanya, walaupun bukan di universitas yang negeri yang tak memerlukan test untuk masuk menjadi mahasiswa disana, terkadang aku merasa betapa tak beruntungnya aku terlahir dari keluarga seperti ini.

Hari - hari terberat itu pun selalu aku jalani dengan langkah yang berat pula sampai tiba di satu ketika teman lama ku menawarkan pekerjaan kepadaku, ya tanpa pikir panjang aku terima tawaran itu, tanpa aku tahu sebelumnya kerja seperti apa dan berapa gajinya.
Ketika matahari terbit dengan pakaian rapi aku pergi menuju alamat yang di diberikan oleh temanku dan tanpa di sangka ternyata disana aku bertemu seorang lelaki chines yang pernah aku kenal sebelumnya dari bolaku, aku pernah membantunya bermain bola untuk membela perusahaannya dan pada saat itu kita juara 2 dalam tournament itu..
Obrolan ringat pun muncul dari mulut kami sambil memberikan beberapa lembar tes untuk bekerja disana, aku mengisi biodataku dengan lengkap sepanjang aku mengerjakan tes itu pun, aku tak pernah berhenti mengobrol denganya wah betapa serunya kami pada saat itu, selesai lah lembar demi lembar kertas yang aku isi dan akhirya obralan kami pun terputus pada saat itu dan dia membolehkanku untuk pulang, dengan keringatan yang bercucuran aku pun menuju rumah dengan berharap aku dapat di terima di perusahaan itu.

Hari demi hari pun aku lalui seperti biasa dengan kegiatan rutin ku untuk latihan di teamku dan tak lupa untuk menunaikan kewajibanku sebagai anak dan Muslim. Sampailah ketika HPku berdering dan aku di telpon untuk di suruh datang ke perusahaan tempat aku melamar pekerjaan kemarin, dengan sujud syukur aku mendengar berita bahaga itu, ya paling tidak aku bisa melepaskan satu predikatku yaitu menjadi benalu dalam keluargaku, hari pertamaku masuk kerja pun akhirnya tiba.
Di suatu pagi dengan pakaian yang sangat rapi aku pergi berangkat dari rumah dan berharap pekerjaan yang aku dapatkan sesusai dengan kemampuanku.
Dan ketika aku sampai di kantor itu, sedikit bingung aku melihat situasi kerja mereka,,hanya sebuah rumah besar yang di jadikan kantor dan ternyata itu adalah sebuah kantor distributor computer, sebuah perusahaan besar aku cukup bangga walau pun hanya bekerja sebagai operator gudang pada saat itu, tapi aku merasa sangat senang karena apa?? Ya sesuai dengan kegemaran aku juga yaitu computer, aku adalah seorang anak yang beruntung karena dari SMA aku sudah mengenal benda canggih ini, walaupun tidak terlalu dalam ilmuku tentang ini tapi ya paling tidak aku tau cara menghidupkan dan mematikanya, beberapa hari berlalu dan mimpikupun timbul untuk menjadi yang terpenting dari bagian perusahaan itu, walaupun hanya anak cabang dari perusahaan yang pusatnya berada di kota metropolitan itu, aku melihat perusahaan ini menjanjikan aku akan mimpiku, mimpi untuk lebih baik dari saat ini, beberapa bulan berlalu tak terasa hasil kerja kerasku berbuah kan hasil aku sekarang sudah memiliki sepeda motor sendiri ya walaupun masih kredit tapi aku mampu menyisakan lebih dari setengah gaji ku atau 80% dari gajiku untuk membayar angsurannya perbulan. Kini aku sudah bisa melihat dengan nyata hasil keringatku sendiri, ya walaupun masih belum seutuhnya miliki ku, tapi aku cukup bangga dengan diriku sendiri, mengingat kata bangga aku jadi ingat pesan yang sangat berharga oleh ayah ku, Jangan pernah engkau membanggakan orang lain tapi bangga lah terhadap dirimu sendiri,,, Sebuah pesan yang masih terekam di memoriku hingga detik ini..ditempat kerjaku aku tak berhenti untuk menimba ilmu disana ya aku berusaha untuk memanfaatkan waktu luangku untuk mendapatkan ilmu dari teknologi yang satu ini, dimana aku mampu melihat dunia lebih terperinci, aku bisa melihat permasalahan permasalahan hidup orang banyak dan aku bisa berbagi sedikit pengalaman dan mencari pengalaman orang lain sebagai petunjuk aku untuk melangkah.

Enam bulan berlalu aku mendapat tawaran dari atasanku untuk menjadi Marketing atau bagian pemasaran di perusahaan tersebut tak kusangka dan tak ku duga, akhirnya aku mulai memikirkannya, karena ya aku tak tau sama sekali tentang dunia marketing, aku hanya bisa mengoperasikan computer aja pikiranku, tapi itulah bosku dia Yakin terhadap karyawanya dia percaya kepadaku dan berbekal dari kepercayaan itu lah aku berani untuk memutuskan kalau aku akan bergabung dengan team marketing untuk wilayahku ya memang ngak begitu sulit kerjanya karena barang kami sudah cukup di kenal oleh orang dan beberapa pelanggan pun tak susah untuk kami cari karena mereka datang sendiri untuk menghampiri kami, memang berbeda kerjaan yang aku dapatkan ketika aku masih di operator gudang, sewaktu aku menjadi operator gudang aku bekerja menggunakan fisik yang lebih dominan dari pada otakku tapi kalau di marketing otakku benar - benar merasa terperas dan tak jarang aku sakit karena mungkin terlalu capek berpikir tapi aku senang karena banyak sekali pengalaman - pengalaman yang aku dapatkan, duduk bersama dengan orang - orang pintar, kenal dengan orang orang yang mungkin kalau dia tak melihat aku kerja dimana aku sudah tak di pandang dan di toleh (lihat) olehnya, hingga di suatu siang diskusi kecil kembali keluar dari aku dan bosku ,Sebuah mimpi ku untuk menjadi sarjana kembali timbul karena aku mendapatkan jalan dari bos untuk kuliah, ya walaupun aku tau belum tentu aku mampu dengan biaya yang begitu besar itu, tapi bukanlah aku kalau aku tak mengangukan kepala ketika seseorang mengajakku atau menyuruhku untuk kebaikanku, tanpa pikir panjang aku langsung terima tawaran itu, untuk kuliah di kotaku pada malam hari dan pagi harinya aku kerja, biaya di pinjamkan dari kantor kata bosku, wah betapa senangnya aku, hari - hari pun aku lewati dengan ceria senang dan bahagia karena sebuah mimpiku akan aku dapatkan walaupun masih menunggu 6 bulan lagi untuk mengikuti tes tapi tetap aja aku sudah merasa kesenangan yang lebih.

Disini Aku merasakan betapa Adilnya ALLAH terhadapku dia memberikanku waktu yang tepat untuk aku mengejar mimpiku disaat aku sudah mempunyai penghasilan sendiri, hari - hari ku jalani dengan begitu panjang kerjaanku terkadang membuat aku tak pernah mau meninggalkannya karena aku sangat mencintai pekerjaanku saat ini. Kontribusi yang di berikan Bos terhadap ku pun semakin baik. Aku mulai di percaya untuk menangani berbagai program dari perusahaanku dan banyak sekali yang aku dapatkan, sebuah pengalaman - pengalaman hidup yang tak akan pernah aku lupakan, disini aku mulai belajar untuk memandang pengalaman hidup seseorang untuk aku jadikan panutan di dalam hidupku, bos ku contohnya seorang lelaki yang masih boleh di bilang muda dengan umur masih tiga puluh tahun lebih dia sudah berhasil menjadi sales manager di sebuah perusahaan besar dan mengurus perusahaan itu di wilayahku, menurutku itu sebuah prestasi yang patut untuk aku contoh, saat - saat seperti ini pun aku jadikan untuk mencari jati diriku aku selalu mencari dan terus mencari walaupun aku sudah seperti ini dan saat ini dengan sebuah kehidupan yang lebih baik tapi tak bisa aku pungkiri kalau aku belum menemukan jati diriku, siapa aku?? apa tujuan hidupku dan mengapa aku di lahirkan dan kemudian di matikan lagi, ini yang belum aku temukan jawabannya, aku tahu pasti tak ku dapat jawaban dari ketiga itu dalam hidupku tapi ya paling tidak aku tau apa tujuan hidupku. aku masih saja berjalan dan terus melangkah untuk mencarinya.

Disaat aku berumur dua puluh tahun ini aku masih mencari jati diriku , banyak orang bilang memang tak mudah untuk menemukan jati diri itu dan butuh waktu yang panjang untuk menemukannya dan menyadarinya, aku selalu saja melakukan apa pun yang positif menurutku dan bisa aku lakukan, aku tak pernah menunggu waktu untuk menyadarkanku, aku tak pernah menunggu langkah orang lain untuk memulai langkahku, terkadang aku juga sedikit bingung dengan diriku ini, apakah aku terlahir dengan mimpi - mimpi ini juga, mimpi - mimpi yang selalu saja membuatku bahagia walaupun aku tak dapat menjadikannya kenyataan, ada sebuah keanehan yang selalu saja aku timbulkan dalam diriku, sebuah strategi hidup akan mimpi yang selalu saja aku pakai untuk kehidupan ku.
Aku tak pernah malu untuk menceritakan kepada semua orang tentang mimpi - mimpi ku dan apa yang ingin aku raih, padahal betapa malunya aku, kalau mimpi itu tak dapat untuk aku raih, namun itu tak menjadi masalah bagiku justru dengan rasa malu itu lah yang memotivasi aku untuk aku meraih mimpi - mimpi ku, karena kalau sampai mimpi itu tak dapat aku raih, betapa malunya aku telah menceritakan semua itu kepada teman temanku dan orang orang yang aku anggap layak untuk mendengarkanya, itu lah aku!! sebuah strategi hidup yang entah aku dapat darimana yang selalu saja bisa memotivasi aku untuk mengerjakan dan mendapatkannya, aku selalu saja menempatkan diriku di posisi tersulit atau terjepit jadi bisa atau tidak bisa aku harus menyelesaikan apa yang telah aku buat atau aku kerjakan. Aku selalu saja mencari inspirasi dan ide - ide segar dimana pun tempatnya sampai aku tak segan - segan pergi sendiri ke kota orang untuk menemukan sesuatu yang sebenarnya tidak aku cari, mungkin beda dengan anak anak lain pada umumnya.
Ada beberapa hal penting yang ingin aku berikan kepada teman teman semua, sebuah kata kata yang bisa menggugah jiwa teman – teman semua untuk berpikir jernih dan meresapi kata kata itu,

Tak mudah berjalan di atas tanah yang datar
Kalau kita tak mampu untuk menjadi penyeimbang diri kita
Satu langkah kecil adalah penentu langkah kita berikutnya
Baik dan buruk langkah itu hanya kita yang mengetahuinya

Karena hidup ini adalah hidup kita
Bukan hidup dia atau siapapun itu
Jangan pernah menyerah dengan keadaanmu sekarang
Seberapa sulitpun keadaan itu
Berani bermimpi karena ngak ada yang ngak mungkin di dunia ini
Selama kita mau berusaha dan mencoba..
Belajarlah untuk mengikhlaskan apa yang kita punya
Belajarlah untuk menjadi orang lain karena disaat keadaan menuntut kita

Untuk menjadi orang lain kita akan tetap harus menjadi orang lain dan tak bisa untuk menjadi diri kita sendiri
Jadilah sang pemimpi seperti kata andrea hirata kalau mimpi itu adalah sesuatu yang besar untuk diri kita ,,siapa pun kita tak ada 1 orang pun yang berhak dan melarang kita untuk bermimpi ( selama mimpi belum dilarang oleh pemerintah )

Orang yang hebat adalah orang yang bisa menyesuaikan diri terhadap keadaan yang ada dalam hidupnya, baik, buruk, senang, bahagia ataupun sedih dia selalu tetap berjalan dan tak berhenti melangkah untuk melanjutkan hidupnya,

Kita dilahirkan dengan bakat yang diturunkan bersama kita di dunia ini
Mencobalah mencari bakat yang kita punya dan kembangkan itu dan berusahala menempatkan bakat itu pada tempatnya, karena tak semua orang beruntung menyadari apa yang ia punya.
lakukan apa saja yang menurutmu bisa kamu lakukan selama itu masih positif dan tak merugikan orang lain.

Aku memang belum menemukan jati diriku tapi aku telah menemukan jalan hidupku untuk aku meraih mimpi ku , cita citaku dan Tuhanku


Bersambung